YOKOHAMA, KOMPAS.com - Keseriusan Nissan Motor Company memasarkan mobil listrik (setelah meluncurkan Leaf, akhir tahun lalu) ditunjukkan dengan mengembangkan perangkat isi ulang tenaga listrik (charger) yang memanfaatkan pancaran sinar matahari (solar). Seperti dilansir japantoday, hari ini (12/7), Nissan mendemonstrasikannya di kantor pusatnya di Yokohama.
Jadi, charger yang terletak di parkiran gedung mendapat suplai tenaga listrik dari cahaya matahari, hasil konversi setelah ditangkap oleh 488 sel solar yang ditaruh di puncak kantor pusat. Nissan mengatakan, dalam setahun charger ini mampu mengisi ulang sampai 1.800 Leaf.
Pengadaan charger ini bukan untuk Leaf semata. Nissan melihat ada kepentingan lain bisa dimanfaatkan oleh pemilik Leaf ketika kendaraan tersebut sudah termakan usia dan harus dihancurkan (scrapped). Yang dibidik Nissan di sini baterai lithium-ionnya, meski kendaraan dimusnakan, benda penyimpan tenaga listrik itu masih bisa dipakai. Bahkan kondisinya masih punya kemampuan 80 persen dari awal dan bisa diandalkan sebagai penyimpan tenaga listrik untuk rumah tangga.
Apalagi, pasca gempa dan bencana tsunami, banyak masyarakat di Jepang menyimpan tenaga listrik alternatif lantaran saat ini pemadaman listrik besar-besaran dilakukan. Dan generator jadi andalan sekarang ini dan salah satu produk yang sangat dicari. Ke depannya, baterai lithium-ion tentu jadi solusi dan dalam kondisi penuh, untuk konsumsi rumah tangga dengan kapasitas pemakaian yang seadanya bisa bertahan dua hari.
"Yang paling penting, bagi Nissan adalah menciptakan solusi melalui kendaraan listrik, setahap demi setahap," ujar Corporate Vice President NMC Hideaki Watanabe.
sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2011/07/12/11273542/.Charger.Solar.buat.Nissan.Leaf