NASA Siapkan Robot untuk Meluncur Ke Jupiter - NASA dikabarkan sedang menyiapkan sebuah pesawat roket bernama Atlas 5 yang membawa robot penjelajah otomatis untuk segera meluncur pada misi ke pusat planet Jupiter, pekan depan.
Robot yang dijuluki Juno ini dijadwalkan menghabiskan siklus selama setahun untuk memasuki sabuk mematikan dari radiasi Jupiter. Misi ini mencapai jarak yang jauh lebih dekat dengan sabuk radiasi Jupiter dibandingkan pesawat-pesawat ruang angkasa yang telah mengorbit sebelumnya, kecuali Galileo.
Pada misi ke Jupiter sebelumnya, Galileo berhasil mencapai jarak lebih dekat dengan sabuk radiasi planet tersebut. Namun Galileo hanya mengambil data selama 58 detik sebelum akhirnya 'menyerah' terhadap tekanan dan panas hebat dari Jupiter.
Tujuan dari misi ini adalah untuk mengetahui berapa banyak air di planet raksasa tersebut, serta apa pemicu dari medan luas magnet dan apakah inti padat terletak dibawah atmosfer panasnya.
"Jupiter memegang banyak kunci rahasia tentang bagaimana kami terbentuk," ujar pimpinan ilmuwan Scott Bolton, Southwest Research Institute di San Antonio, Texas.
Para ilmuwan juga meyakini jika planet Jupiter terbentuk pertama kali setelah adanya matahari, meskipun belum diketahui secara persis bagaimana itu terjadi. Salah satu bagian kunci dari data yang hilang adalah seberapa banyak air yang berada di dalam planet Jupiter.
Jupiter sama seperti matahari, terutama adanya kandungan hidrogen dan helium, dengan taburan unsur lain, seperti oksigen. Para ilmuwan percaya oksigen terikat dengan hidrogen untuk membentuk air. Ini dapat diukur dengan microwave sounder, salah satu dari delapan instrumen ilmu pengetahuan yang ada pada Juno.
Kadar air yang terdapat pada Jupiter secara langsung terkait di mana dan bagaimana planet terbentuk. Hal ini menunjukan beberapa bukti untuk sebuah planet yang tumbuh di bawah-daerah dingin dari tata surya dan kemudian bermigrasi ke dalamnya. Model komputer lain juga menunjukkan bahwa Jupiter terbentuk di sekitar lokasi saat ini dengan mengumpulkan bola-bola salju es kuno.
"Itulah mengapa sangat menarik untuk kita, jika kita ingin melihat sejarah dan memahami dari mana kita berasal serta bagaimana planet-planet itu terbentuk. Juno buatan NASA dapat membantu kita mengetahui itu," tambah Bolton, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/7/2011).
Perjalanan Juno ke Jupiter akan berlangsung selama lima tahun dan diperkirakan tiba pada Juli 2016. Juno akan menyusupkan dirinya ke dalam daerah sempit antara planet dan tepi bagian dalam dari sabuk radiasi. Robot penjelajah bertenaga surya ini akan menghabiskan waktu sepanjang tahun selama mengorbit di kutub Jupiter, dengan jarak 3.100 mil di atas puncak awan.
Peluncuran Juno dijadwalkan pada 5 Agustus mendatang. Sebuah pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Lockheed Martin Astronautics dari Denver, Colorado. Sebagai misi kedua dalam ekspedisi dengan biaya yang lebih rendah yang dikeluarkan NASA, yaitu USD1,1 miliar.
Robot yang dijuluki Juno ini dijadwalkan menghabiskan siklus selama setahun untuk memasuki sabuk mematikan dari radiasi Jupiter. Misi ini mencapai jarak yang jauh lebih dekat dengan sabuk radiasi Jupiter dibandingkan pesawat-pesawat ruang angkasa yang telah mengorbit sebelumnya, kecuali Galileo.
Pada misi ke Jupiter sebelumnya, Galileo berhasil mencapai jarak lebih dekat dengan sabuk radiasi planet tersebut. Namun Galileo hanya mengambil data selama 58 detik sebelum akhirnya 'menyerah' terhadap tekanan dan panas hebat dari Jupiter.
Tujuan dari misi ini adalah untuk mengetahui berapa banyak air di planet raksasa tersebut, serta apa pemicu dari medan luas magnet dan apakah inti padat terletak dibawah atmosfer panasnya.
"Jupiter memegang banyak kunci rahasia tentang bagaimana kami terbentuk," ujar pimpinan ilmuwan Scott Bolton, Southwest Research Institute di San Antonio, Texas.
Para ilmuwan juga meyakini jika planet Jupiter terbentuk pertama kali setelah adanya matahari, meskipun belum diketahui secara persis bagaimana itu terjadi. Salah satu bagian kunci dari data yang hilang adalah seberapa banyak air yang berada di dalam planet Jupiter.
Jupiter sama seperti matahari, terutama adanya kandungan hidrogen dan helium, dengan taburan unsur lain, seperti oksigen. Para ilmuwan percaya oksigen terikat dengan hidrogen untuk membentuk air. Ini dapat diukur dengan microwave sounder, salah satu dari delapan instrumen ilmu pengetahuan yang ada pada Juno.
Kadar air yang terdapat pada Jupiter secara langsung terkait di mana dan bagaimana planet terbentuk. Hal ini menunjukan beberapa bukti untuk sebuah planet yang tumbuh di bawah-daerah dingin dari tata surya dan kemudian bermigrasi ke dalamnya. Model komputer lain juga menunjukkan bahwa Jupiter terbentuk di sekitar lokasi saat ini dengan mengumpulkan bola-bola salju es kuno.
"Itulah mengapa sangat menarik untuk kita, jika kita ingin melihat sejarah dan memahami dari mana kita berasal serta bagaimana planet-planet itu terbentuk. Juno buatan NASA dapat membantu kita mengetahui itu," tambah Bolton, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/7/2011).
Perjalanan Juno ke Jupiter akan berlangsung selama lima tahun dan diperkirakan tiba pada Juli 2016. Juno akan menyusupkan dirinya ke dalam daerah sempit antara planet dan tepi bagian dalam dari sabuk radiasi. Robot penjelajah bertenaga surya ini akan menghabiskan waktu sepanjang tahun selama mengorbit di kutub Jupiter, dengan jarak 3.100 mil di atas puncak awan.
Peluncuran Juno dijadwalkan pada 5 Agustus mendatang. Sebuah pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Lockheed Martin Astronautics dari Denver, Colorado. Sebagai misi kedua dalam ekspedisi dengan biaya yang lebih rendah yang dikeluarkan NASA, yaitu USD1,1 miliar.
sumber : http://techno.okezone.com/read/2011/07/28/56/485319/nasa-siapkan-robot-untuk-meluncur-ke-jupiter