PORTO - Presiden FC Porto Jorge Nuno Pinto dan Costa tampaknya belum bisa menerima kepergian Andre Villas-Boas ke Chelsea. Sang presiden tak segan mengklaim, pelatih muda Portugal tersebut akan selalu hidup dalam bayang-bayang seniornya, Jose Mourinho.
Seperti diketahui, Villas-Boas merupakan asisten Mourinho, saat masih melatih Porto, Chelsea dan Inter Milan. Keputusan Villas-Boas kembali ke Stamford Bridge sebagai pelatih kepala, kontan menyeret lagi memori tentang Mourinho, yang kini menukangi Real Madrid.
The Special One menorehkan kesuksesan bersama tim-tim besutannya, antara lain trofi Liga Champions 2003/2004 bersama Porto, juara Premier League 2005 dan 2006 untuk Chelsea, serta masa keemasannya saat mempersembahkan gelar treble bagi Inter di musim 2010/2011.
Setelah mengantarkan Porto meraih mahkota Liga Portugal dan Europa League musim lalu, Villas-Boas seakan mengikuti jejak Mourinho ke Chelsea. Villas-Boas meninggalkan The Dragons untuk menggantikan Carlo Ancelotti, yang dipecat lantaran gagal mempertahankan gelar ganda The Blues.
Keputusan pelatih kelahiran 33 tahun silam rupanya tak sejalan dengan keinginan Presiden Porto. Menempatkan diri sebagai kolega dan kawan, da Costa secara lugas mengakui dirinya akan menganjurkan Villas-Boas bertahan di Porto, demi menghindari bayang-bayang Mourinho.
“Jika saya sebagai ayahnya, saya akan bicara padanya seperti apa yang saya katakan sebagai presiden dan seorang teman. Harusnya, dia tetap bersama FC Porto,” ujarnya.
“Saya yakin, Villas Boas akan selalu hidup dalam bayang-bayang Mourinho,” tegas da Costa, seperti dilansir Fanatix.com, Kamis (14/7/2011).
Seperti diketahui, Villas-Boas merupakan asisten Mourinho, saat masih melatih Porto, Chelsea dan Inter Milan. Keputusan Villas-Boas kembali ke Stamford Bridge sebagai pelatih kepala, kontan menyeret lagi memori tentang Mourinho, yang kini menukangi Real Madrid.
The Special One menorehkan kesuksesan bersama tim-tim besutannya, antara lain trofi Liga Champions 2003/2004 bersama Porto, juara Premier League 2005 dan 2006 untuk Chelsea, serta masa keemasannya saat mempersembahkan gelar treble bagi Inter di musim 2010/2011.
Setelah mengantarkan Porto meraih mahkota Liga Portugal dan Europa League musim lalu, Villas-Boas seakan mengikuti jejak Mourinho ke Chelsea. Villas-Boas meninggalkan The Dragons untuk menggantikan Carlo Ancelotti, yang dipecat lantaran gagal mempertahankan gelar ganda The Blues.
Keputusan pelatih kelahiran 33 tahun silam rupanya tak sejalan dengan keinginan Presiden Porto. Menempatkan diri sebagai kolega dan kawan, da Costa secara lugas mengakui dirinya akan menganjurkan Villas-Boas bertahan di Porto, demi menghindari bayang-bayang Mourinho.
“Jika saya sebagai ayahnya, saya akan bicara padanya seperti apa yang saya katakan sebagai presiden dan seorang teman. Harusnya, dia tetap bersama FC Porto,” ujarnya.
“Saya yakin, Villas Boas akan selalu hidup dalam bayang-bayang Mourinho,” tegas da Costa, seperti dilansir Fanatix.com, Kamis (14/7/2011).
sumber : http://bola.okezone.com/read/2011/07/14/45/479582/villas-boas-akan-selalu-dibayangi-mourinho