Gunakan Nama Chromebook, Google Digugat
CALIFORNIA - Sebuah produsen PC asal Amerika Serikat melayangkan gugatan kepada Google atas penggunaan nama Chromebook untuk notebook berbasis Chrome OS yang diperkenalkan Mei lalu.
Perusahaan itu, Isys Technologies, menuntut Google dan mitra-mitra mereka seperti Acer, Amazon, Samsung dan Best Buy untuk tidak lagi memasarkan produk itu sekaligus membatalkan rencana peluncuran 15 Juni mendatang.
Isys Technologies mengklaim penggunaan nama Chromebook melanggar paten Chromium PC Modular Computer milik mereka, yang akan mendukung versi open-source Chrome OS. Demikian seperti dilansir PC Pro, Jumat (10/6/2011).
"Kami tidak ingin menghalangi pihak manapun dalam menciptakan produk baru dan memasarkannya, kecuali jika mereka melanggar properti intelektual kami," cetus President dan CEO Isys Technologies Jason Sullivan.
"Meski kami memiliki niatan tulus untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan, jelas bahwa kedua pihak telah menemui jalan buntu. Jadi, rasanya tidak ada pilihan lain kecuali meminta bantuan hukum untuk melindungi kami terkait ChromiumPC," lanjutnya.
Lebih lanjut, penasehat hukum Isys Todd Zenger mengklaim bahwa awalnya Google berniat menggunakan nama lain untuk notebook-nya, yakni Speedbook. Namun rencana itu gagal terwujud menyusul kehadiran brand Speedbook lain pada akhir 2010.
Menurut Zenger, Isys telah mendaftarkan paten untuk nama ChromiumPC pada Juni 2010 dan menerima persetujuan interim, empat bulan kemudian, Namun Google menahan pendaftaran paten Isys hingga akhirnya mereka meluncurkan Chromebook, bulan lalu.
"Google sama saja memaksa Isys tidak lagi menggunakan nama Chromium PC dan melupakan pendaftaran paten mereka. Hal ini jelas sangat merugikan bagi Isys," ketus Zenger.
Perusahaan itu, Isys Technologies, menuntut Google dan mitra-mitra mereka seperti Acer, Amazon, Samsung dan Best Buy untuk tidak lagi memasarkan produk itu sekaligus membatalkan rencana peluncuran 15 Juni mendatang.
Isys Technologies mengklaim penggunaan nama Chromebook melanggar paten Chromium PC Modular Computer milik mereka, yang akan mendukung versi open-source Chrome OS. Demikian seperti dilansir PC Pro, Jumat (10/6/2011).
"Kami tidak ingin menghalangi pihak manapun dalam menciptakan produk baru dan memasarkannya, kecuali jika mereka melanggar properti intelektual kami," cetus President dan CEO Isys Technologies Jason Sullivan.
"Meski kami memiliki niatan tulus untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan, jelas bahwa kedua pihak telah menemui jalan buntu. Jadi, rasanya tidak ada pilihan lain kecuali meminta bantuan hukum untuk melindungi kami terkait ChromiumPC," lanjutnya.
Lebih lanjut, penasehat hukum Isys Todd Zenger mengklaim bahwa awalnya Google berniat menggunakan nama lain untuk notebook-nya, yakni Speedbook. Namun rencana itu gagal terwujud menyusul kehadiran brand Speedbook lain pada akhir 2010.
Menurut Zenger, Isys telah mendaftarkan paten untuk nama ChromiumPC pada Juni 2010 dan menerima persetujuan interim, empat bulan kemudian, Namun Google menahan pendaftaran paten Isys hingga akhirnya mereka meluncurkan Chromebook, bulan lalu.
"Google sama saja memaksa Isys tidak lagi menggunakan nama Chromium PC dan melupakan pendaftaran paten mereka. Hal ini jelas sangat merugikan bagi Isys," ketus Zenger.