Meski tidak sepaham dengan sepak terjang Al Qaeda, namun Muhammadiyah mengecam Pemerintah Amerika Serikat yang menceburkan jenazah Osama bin Laden ke laut.
Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid, menegaskan tindakan tersebut berarti tidak memberikan penghormatan terhadap jenazah.
“Siapa pun itu, biar pun hanya Islam KTP harus diberikan penghormatan terakhir sebagai seorang muslim. Menceburkan jenazah Osama bin Laden ke laut juga akan memicu kemarahan baru,” ungkap Nadjib kepada okezone saat ditemui di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, Kamis (5/5/2011).
Osama menjadi orang nomor satu yang dicari Amerika setelah dia dituding sebagai aktor di balik serangan 11 September. Namun Nadjib menegaskan, hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menguburkan jenazah ke laut.
Nadjib juga khawatir, perlakuan atas jenazah Osama tersebut bisa memicu ketegangan antara umat Islam dan Barat. “Ini merupakan bentuk ketakutan Amerika,” tegas Nadjib.
Seperti diberitakan, Osama bin Laden tewas dalam operasi militer AS Navy Seal di Kota Abbottabad, Pakistan, pada Minggu 1 Mei lalu.
Pemerintah Amerika kemudian mengumumkan jenazah Osama dimakamkan di laut sebelum 24 jam setelah kematiannya. Alasannya dalam syariat Islam jenazah tidak boleh dimakamkan melebihi 24 jam.
Selain itu AS berdalih tidak ada negara yang mau menerima jasad pria kelahiran Arab Saudi itu.
Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nadjib Hamid, menegaskan tindakan tersebut berarti tidak memberikan penghormatan terhadap jenazah.
“Siapa pun itu, biar pun hanya Islam KTP harus diberikan penghormatan terakhir sebagai seorang muslim. Menceburkan jenazah Osama bin Laden ke laut juga akan memicu kemarahan baru,” ungkap Nadjib kepada okezone saat ditemui di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, Kamis (5/5/2011).
Osama menjadi orang nomor satu yang dicari Amerika setelah dia dituding sebagai aktor di balik serangan 11 September. Namun Nadjib menegaskan, hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menguburkan jenazah ke laut.
Nadjib juga khawatir, perlakuan atas jenazah Osama tersebut bisa memicu ketegangan antara umat Islam dan Barat. “Ini merupakan bentuk ketakutan Amerika,” tegas Nadjib.
Seperti diberitakan, Osama bin Laden tewas dalam operasi militer AS Navy Seal di Kota Abbottabad, Pakistan, pada Minggu 1 Mei lalu.
Pemerintah Amerika kemudian mengumumkan jenazah Osama dimakamkan di laut sebelum 24 jam setelah kematiannya. Alasannya dalam syariat Islam jenazah tidak boleh dimakamkan melebihi 24 jam.
Selain itu AS berdalih tidak ada negara yang mau menerima jasad pria kelahiran Arab Saudi itu.
