Dari Tak Punya Kaki hingga Membuat "Kaki"

Posted by Unknown on Thursday 5 May 2011

MOJOKERTO- Insiden kecelakaan membuat pria ini lumpuh hingga kakinya harus diamputasi, namun hidup dengan satu kaki bukan alasan untuk lemah. Dia bahkan bisa membantu orang yang tidak punya kaki untuk memiliki “kaki”.

Sugeng Siswo Yudono, warga Desa Kelurahan Kauman, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sudah sejak 20 tahun terakhir membuka usaha kaki palsu.

Hampir setiap hari, rumah pria 45 tahun itu selalu didatangi penyandang cacat dari dalam maupun luar kota untuk memesan kaki palsu.

Usaha yang digeluti Sugeng bermula saat kakinya harus diamputasi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Bypas Mojokerto pada 1981 silam.

Saat itu, Sugeng yang masih duduk dibangku SMA terpaksa memakai kaki palsu dari rumah sakit. Karena sering rusak dan terlalu berat, dia pun berinisiatif membuat kaki palsu sendiri pada 1990.

Awalnya, Sugeng hanya membuat kaki palsu untuk penyandang cacat kaki di bawah lutut. Dia baru membuat kaki palsu di atas lutut pada tahun 2000.

Sugeng tidak bekerja sendiri. Dalam pemasangan, penghalusan, dan perakitan, dia dibantu sejumlah karyawan yang rata-rata tetangganya sendiri.

Bahan-bahan yang digunakan juga mudah didapat di toko seperti serat kaca, recyn, spon, pelat besi, dan spiral.

Proses pengerjaannya dimulai dari pengukuran kaki pasien dilanjutkan dengan membuat cetakan dengan bahan gipsum. Setelah itu dilakukan pengecoran dengan serat kaca.

Untuk penderita yang kehilangan kaki di atas lutut, maka pada ujung kaki palsu ditambahkan alat khusus sebagai pengganti engsel lutut. Engsel pengganti itu membuat pengguna tidak kesulitan saat berjalan.

Meski bahan dan pengerjaannya seadanya, kaki palsu buatan Sugeng lebih nyaman digunakan. Sebab sang perajin tahu betul permasalahan yang dialami para pengguna kaki palsu.

Sejak 1995 hingga saat ini, Sugeng mampu melayani permintaan para penyandang cacat kaki dengan harga tiga kali lipat lebih murah dari kaki palsu yang dijual di rumah sakit.

Menurut Sugeng, kaki palsu buatan pabrik memiliki kelemahan lebih cepat rusak dan berat. Selain itu, harganya sangat mahal. Satu kaki buatan pabrik harganya mencapai Rp5 juta.

Namun tidak untuk kaki palsu buatannya, selain bobotnya ringan, harganya juga disesuaikan kemampuan ekonomi pemesan. Mulai dari harga Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.

Bahkan pria berambut gondrong ini mengaku pernah mengerjakan kaki palsu tanpa bayaran sepeser pun atau gratis karena pemesan kaki dari keluarga yang tidak mampu.

Sugeng mengaku, saat ini pengguna kaki buatannya tak hanya warga lokal Mojokerto, namun ada yang berasal dari luar Jawa Timur, seperti Bali dan Jakarta.

Meski cacat kaki, Sugeng bisa menyekolahkan empat anaknya, termasuk anak pertama yang kini sudah memasuki perguruan tinggi.


Follow Jiwaku On

Masukkan Email Anda dan Dapatkan Update Berita Jiwaku :

Baca Artikel Lainnya