Saturday 28 April 2012

Barcelona, Pep Guardiola, dan Tito Vilanova



Sang Mantan Pelatih Barcelona Pep Guardiola adalah merupakan role modele bagi setiap pelatih muda, dengan prestasi yang hebat dan luar biasa dalam waktu yang pendek (4 tahun) memberikan 13 gelar untuk Barcelona.” Ungkap Di Matteo

Sukses Barca dalam tiga musim terakhir ini memang tidak bisa dikesampingkan dari sosok Guardiola di pinggir lapangan. Berkat sentuhan emas pelatih 41 tahun inilah El Barca dengan Tiki-Taka-nya sukses menyabet 13 gelar juara, termasuk treble winners di musim perdananya melatih (2008-2009).

Tanpa kehadiran Pep di sisi lapangan, banyak analis menilai prestasi Barca tidak akan sementereng tiga tahun terakhir. Hegemoni Lionel Messi dkk diyakini bakal berakhir.

Namun, menurut presiden klub Brescia, Gino Corioni, Barca akan tetap jadi tim kuat yang selalu jadi favorit di tiap kejuaraan yang mereka ikuti, meski tanpa Guardiola. Alasannya?

“Saya pikir, itu (mundurnya Guardiola) bukanlah masalah besar buat Barcelona, karena para pemainnya masih tetap di sana,”tutur Corioni yakin Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta masih akan membuat Barca mengerikan.

Kini sosok pelatih jenius tersebut telah resmi mengundurkan diri dari kursi kepelatihan. Guardiola mundur dan menyerahkan tongkat estafet pelatih ke tangan asistennya, Tito Vilanova. Seperti apa sebenarnya sosok Tito Vilanova yang akan menggantikan Josep Guardiola sebagai pelatih Barcelona musim depan?

Selama empat tahun mendampingi Pep sebagai asisten, Vilanova dikenal di kalangan pemain dan staf sebagai pekerja keras dan metodis dalam mempersiapkan tim.

Guardiola memuji kemampuan Vilanova dalam mengambil keputusan baik di dalam maupun di luar lapangan, terutama dalam mengeksekusi strategi permainan. Guardiola memang berteman baik dengan Vilanova dalam kehidupan sehari-hari.

Vilanova dilahirkan di Bellcaire d’Emporda 42 tahun lalu. Vilanova merupakan pria asli Katalan. Dan seperti halnya Guardiola atau orang-orang Katalan lainnya, Vilanova memiliki karakter yang kuat dan mentalitas selalu ingin menang.

Vilanova pasti takkan dipilih menggantikan Pep jika tidak memiliki filosofi sepak bola menyerang. Di bawah Vilanova, filosofi tiki-taka El Barca pasti akan dipertahankan.

Hal yang menarik dari Vilanova adalah ternyata Tito masuk akademi La Masia di tahun yang sama dengan Pep yakni pada 1984. Berselang 23 tahun kemudian, keduanya kembali bersama-sama saat menukangi Barcelona B pada 2007.

Di tahun tersebut, Barcelona B dibawa promosi ke Segunda Division, sebelum dihadiahi kesempatan membesut first team Azulgrana setahun kemudian pada 2008.

Di bawah keduanya, Barcelona memasuki era keemasan, era paling sukses sepanjang 112 tahun sejarah klub. Barca Guardiola sukses menyapu 13 gelar dari kemungkinan 18 titel yang tersedia.

Gelar tersebut mungkin akan bertambah menjadi 14 trofi pada Jumat 25 Mei mendatang saat digelarnya final Copa del Rey menghadapi Athletic Bilbao. Gelar yang mungkin akan diingat orang sebagai gelar perpisahan Pep—bila Barca juara tentunya—sekaligus awal dari era baru Barcelona bersama Tito Vilanova.